Tutorial Cara Budidaya Bawang Merah (Allium Ascalonicum L) – Sachmudnews.com. Bawang merah sebagai komoditas hortikultura berusia pendek dan memiliki nilai komersil tinggi risiko tinggi. Tanaman bawang merah sebagai tanaman hortikultura yang sudah lama di diperbudidayakan oleh petani secara intens.
Komoditas favorit pertanian ini memberi kontributor yang lumayan tinggi pada perubahan ekonomi pada sebuah daerah. Walau saat ini lebih banyak petani bawang merah, tetapi pada proses budidayanya masih dijumpai beragam masalah khususnya dari sisi tehnis budidaya.
Oleh karenanya pemakaian benih berkualitas, varietas bawang merah yang memiliki karakter-sifat unggul, pengaturan hama penyakit terintegrasi yang ramah lingkungan dan pengendalian hara (pemupukan on time dan pas jumlah
Tutorial Cara Budidaya Bawang Merah
Persyaratan Tumbuh
- Kecocokan agroklimat
- Sinar matahari minimal 70%,
- Temperatur udara 25-320C,
- Kelembapan nisbi 50-70%.
- Susunan tanah remah, struktur sedang sampai tinggi, drainase dan aerasi yang baik, memiliki kandungan bahan organik yang cukup, dan pH tanah netral (5,6- 6,5)
- Tipe tanah: tanah Aluvial atau kombinasinya dengan tanah Glei-Humus atau Latosol Sumber air ada
- Penetapan Waktu Tanam: Ditetapkan berdasar hadirnya musim penghujan, tersedianya air atau sama sesuai keperluan
Varietas yang disarankan : Bima Brebes, Super Philipin, Pikatan, Pancasona, Mentes
Penyiapan Tempat
Pada tempat sisa padi sawah atau sisa tebu Bilikan lebar 1,2 – 1,5 m, kedalaman parit 50- 60 cm dan lebar parit 40-50 cm. Bilikan ikuti arah Timur-Barat. Tanah yang sudah diproses didiamkan sampai kering selanjutnya diproses kembali 2-3 kali sampai
Pada tempat tegalan atau Tempat kering Tanah dibajak atau dicangkul sedalam 30 cm, selanjutnya dibikin bilikan-bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 40 cm, dan panjangnya bergantung pada keadaan tempat
Tempat dengan pH kurang dari 5,6 dikasih Dolomit minimum dua minggu saat sebelum tanam dengan jumlah 1-1,5 ton/ha/tahun (untuk dua musim tanam selanjutnya) yang ditebar pada permukaan tanah dan diaduk-aduk rata
Penanaman
Pemangkasan ujung bibit cuma dilaksanakan jika bibit bawang merah tidak siap ditanamkan (perkembangan tunas dalam umbi 80%)
- Keperluan umbi bibit 1-1.2 ton/ha sama ukuran umbi sedang (5-10 g) dan berusia 2-3 bulan dari panen (ciri-ciri tunas telah tiba ke ujung umbi) Jarak tanam yang dipakai 20 cm x 15 cm
- Tanaman bawang merah memerlukan air yang lumayan banyak sepanjang perkembangan dan pembangunan umbi, khususnya pada musim kemarau.
- Pada tempat sisa sawah, penyiraman dilaksanakan 1x satu hari pada sore atau pagi hari semenjak tanam sampai usia mendekati panen.
- Pada musim penghujan,penyiraman diperuntukkan untuk mencuci daun tanaman dari tanah yang melekat. Masa krisis dari kekurangan air terjadi saat pembangunan umbi.
- Penyiangan dilaksanakan 2-3 kali sepanjang satu musim tanam, khususnya pada usia dua minggu sesudah tanam
- Pembaruan tepi bilikan dilaksanakan bertepatan sama waktu penyiangan
Pemupukan
Pada tempat sisa padi sawah atau sisa tebu
Pupuk dasar: 300 kg SP-36/ha 60 kg KCl/ha dan 500 kg NPK mutiara (16:16:16) ditebar dan diaduk-aduk rata dengan tanah, 7 H saat sebelum T.
Pupuk susulan berbentuk 180 kg Urea/ha, atau 400 kg ZA/ha dilaksanakan pada usia 10-15 HST dan pada usia 30-35 HST ialah 180 kg Urea/ha.
Pada Tempat Tegalan/Tempat Kering
Pupuk dasar 1-3 hari saat sebelum tanam : pukan sapi/kuda (15-20 ton/ha) atau kotoran ayam (5-6 ton/ha) atau kompos (2,5-5 ton/ha) dan pupuk bikinan SP-36 (250 kg/ha).
Pemupukan susulan: Urea (150-200 kg/ha), ZA (300-500 kg/ha) dilaksanakan pada usia 10-15 HSTdan pada usia 1 BST masing-masing ½ jumlah. Atau memakai pupuk majemuk NPK (16-16-16) 600 kg/ha yang diberi satu minggu sekali dengan dicor di sekitar tanaman
Pengaturan Hama dan Penyakit Khusus Bawang Merah
Ulat daun bawang (Spodoptera exigua)
Tanda-tanda gempuran: pada daun yang diserang kelihatan bintik putih terbuka. Ini karena ulat menggerek daun dan masuk ke dalamnya hingga menghancurkan jaringan daun samping dalam hingga terkadang daun terkulai.
Langkah pengaturan: perputaran tanaman, waktu tanam serentak, atau mungkin dengan pengaturan secara kimiawi yakni memakai Curacron 50 EC, Diasinon 60 EC, atau Bayrusil 35 EC
Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
Pengaturan dilaksanakan dengan manual yaitu dengan kumpulkan ulat ulat di sore/senja hari antara pertanaman dan jaga kebersihan area pertanaman.
Trips (Trips tabaci Lind.)
Tanda-tanda gempuran: ada bercak-bercak keputihan pada lembar daun yang terserang, yang pada akhirnya daun jadi kering. Gempuran umumnya terjadi pada musim kemarau.
Langkah pengaturan: mengelola waktu tanam yang pas, atau secara kimiawi yaitu dengan penyemprotan Curacron 50 EC, Diasinon 60 EC, atau Bayrusil 35 EC.
Penyakit bintik ungu atau trotol (Alternaria porri)
Tanda-tanda seranga: pada daun yang diserang (biasanya daun tua) ada bintik keputih-putihan dan cukup terendap, lama-lama warna ungu berwujud oval, keabu-abuan dan bertepung hitam. Gempuran biasanya terjadi pada musim penghujan.
Langkah pengaturan: perputaran tanaman, lakukan penyemprotan sesudah hujan sama air untuk kurangi spora yang melekat pada daun. Pengaturan secara kimiawi dilaksanakan dengan penyemprotan fungisida, diantaranya Antracol 70 WP, Ditane M-45, Deconil 75 WP, atau Difolatan 4F.
Panen
- Mayoritas (> 80%) daun tanaman sudah rebah.
- Bila digenggam, pangkal daun telah lemas.
- Daun (70-80%) warna kuning pucat.
- Umbi telah tercipta dengan penuh dan solid.
- Beberapa umbi telah kelihatan di atas tanah.
- Umbi warna merah tua/merah keunguan dan bau ciri khas.
Prosesing Hasil Panen
- Pengeringan: menjemur umbi di bawah cahaya matahari 7-14 hari,
- Pembalikan : tiap 2-3 hari saat turun berat umbi capai 25-40% dengan kandungan air 80-84%.
- Bawang merah konsumsi dibungkus dengan karung jaring yanantara 50-100 kg. g memiliki
- Penyimpanan bibit dilaksanakan berbentuk ikatan lalu digantungkan pada rak-rak bambu.
- Temperatur penyimpanan 30-33 °C, kelembapan nisbi 65-70%.
Nah, itu tadi tips dan tutorial cara budidaya bawang merah. Semoga bermanfaat.